Bismillah.....
Sahabat baiq yang berbahagia, semoga kita semua selalu dalam kondisi terbaik dan sehat wal'afiat selalu. Jangan lupa di masa pandemi ini, kita senantiasa berdoa memohon perlindungan kepada Allah SWT agar terhindar dari wabah covid-19 yang sedang merajalela di bumi ini, dan juga jangan lupa selalu menerapkan protokol kesehatan sebagai salah satu bentuk ikhtiar kita.
Bagi Anda yang belum mempelajari materi pertemuan sebelumnya di semester kedua ini, silakan bisa klik DISINI untuk mendapatkan materinya. Dan bagi Anda yang belum mendapatkan materi Semester 1 silakan bisa mengklik DISINI untuk mendapatkan materinya.
Baiklah, pada kali ini kembali saya akan berbagi tentang Rangkuman Materi Computational Thinking atau Berpikir Komputasi untuk Peserta Didik SMP/MTs Kelas 7 di semester ke-2. Semoga catatan sederhana ini bisa memberikan sedikit manfaat dan kebaikan untuk banyak orang, Aamiin. Semangat dan selamat belajar!
Baca juga:
INFORMATIKA SMP/MTs KELAS 7
KD. 3.5
Computanional Thinking untuk menyelesaikan persoalan komputasi yang mengandung struktur data lebih kompleks dan berpola
RANGKUMAN
BERPIKIR KOMPUTASI (COMPUTATIONAL THINKING)
1. DEFINISI
Berpikir komputasi (Computational Thinking) adalah metode menyelesaikan persoalan dengan menerapkan teknik ilmu komputer (informatika).
Definisi lain, Berpikir komputasi adalah kemampuan berpikir untuk menyelesaikan suatu permasalahan secra menyeluruh, logis, dan teratur.
Atau Berpikir komputasi adalah teknik pemecahan masalah yang sangat luas wilayah penerapannya, bukan hanya untuk menyelesaikan masalah seputar ilmu komputer saja, melainkan juga untuk menyelesaikan berbagai masalah di dalam kehidupan sehari-hari.
Cara mengimplementasikan Computational Thinking adalah dengan memahami masalah, mengumpulkan semua data, lalu mulai mencari solusi sesuai dengan masalah.
Awalnya istilah Computational Thinking atau Berpikir/Pemikiran Komputasi digaungkan oleh Seymour Papert (1980) dalam bukunya yang berjudul “Mindstorm”. Ketika itu Papert berfokus pada dua aspek komputasi: pertama, bagaimana menggunakan komputasi untuk menciptakan pengetahuan baru, dan kedua, bagaimana menggunakan komputer untuk meningkatkan pemikiran dan perubahan pola akses ke pengetahuan. Berikutnya J. M. Wing membawa pendekatan yang dimodifikasi dan perhatian baru pada pemikiran komputasi atau Computational Thinking.
S. Papert menghubungkan pemikiran komputasi dan pedagogi digital dengan pendekatan modern dalam pendidikan yang diprakarsai oleh Jean Piaget. J. Piaget adalah seorang psikolog perkembangan paling dikenal karena memelopori teori belajar yang dikenal sebagai konstruktivisme; secara singkat, katanya bahwa peserta didik membangun pengetahuan baru dalam pikiran mereka, dari interaksi pengalaman mereka dengan pengetahuan sebelumnya. S. Papert mengembangkan teori konstruktivisme, menambahkan gagasan bahwa pembelajaran ditingkatkan ketika pelajar terlibat dalam “membangun produk yang bermakna."
Jeannette M. Wing menganggap pemikiran komputasi sebagai keterampilan dasar untuk kemampuan analitis semua orang sama dengan kecakapan dengan membaca, menulis, dan berhitung. Makalah Wing disambut oleh masyarakat di semua tingkatan, terutama di jenjang pendidikan (SD-SMA), yang sangat bertanggung jawab dan berpengaruh dalam pengembangan kecakapan dan karakter peserta didik. Tulisan J. M. Wing ini dimuat di Jurnal Communication ACM pada Tahun 2006.
3. BAGAIMANA BERPIKIR KOMPUTASI
Berpikir komputasi tidak berarti kita berpikir seperti komputer melainkan berpikir tentang komputasi dimana sesorang dituntut untuk memfromulasikan masalah dalam bentuk masalah komputasi dan menyusun solusi komputasi yang baik atau menjelaskan mengapa tidak ditemukan solusi yang sesuai. Computational Thinking melatih otak untuk terbiasa berpikir secara logis, terstruktur dan kreatif.
a. Berpikir Memecahkan Masalah Kompleks
Complex problem solving adalah metode untuk memperjelas suatu masalah yang sangat kompleks dalam kehidupan nyata. Atau dengan kata lain complex problem solving adalah kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi masalah yang kompleks, serta mengerti dan memahami tentang informasi yang berkaitan.
Langkah-langkah problem solving
- mendefinisikan masalah;
- mengumpulkan data;
- mengidentifikasikan penyebab masalah yang paling mungkin;
- lalu mengidentifikasikan yang menjadi akar permasalahan tersebut;
- terakhir adalah mengajukan dan mengimplementasikan solusinya.
- Menghargai bagaimana model mental mempengaruhi cara pandang kita
- Mengubah perspektif untuk melihat leverage point baru
- Melihat pada kesalingtergantungan (interdependencies)
- Merasakan dan menghargai kepentingan jangka panjang dan lingkungan
- Memperkirakan yang biasanya tidak diperkirakan
- Berfokus pada struktur yang membangun dan menyebabkan perilaku sistem
- Menyadari bagian yang tersulit tanpa tendensi untuk menyelesaikannya dengan tergesa-gesa
- Mencari pengalaman
- Menggunakan bahasa pola dasar dan analogi untuk mengantisipasi perilaku dan kecenderungan untuk berubah.
No comments:
Note: Only a member of this blog may post a comment.